Wakapolda Papua Hadiri Coffee Morning Forkopimda dan Anggota Desk Pilkada 2024


Jayapura – Wakapolda Papua, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., menghadiri kegiatan Coffee Morning Forkopimda dan anggota Desk Pilkada Papua tahun 2024, bertempat di Cenderawasih Room 2, Swiss Bell Hotel Jayapura pada Selasa, 12 November 2024.


Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Danlantamal X Jayapura Brigjen TNI (Mar) Ludi Prasetyono, M.Tr.Opsla, Danlanud Silas Papare Jayapura Marsma TNI Mokh. Mukhson, S.E., M.M., Kapoksahli Kodam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Achmad Fauzi, S.I.P., M.M., M.H.I, Pj. Sekda Provinsi Papua Yohanes Walilo, S.Sos., M.Si, Wakajati Papua Roberth M. Tacoy, Kakesbangpol Provinsi Papua Musa Isir, S.Sos., MPA, serta 40 orang perwakilan Forkopimda, Binda Papua, TNI, dan Polri.


Dalam sambutannya, Wakapolda Papua menyatakan bahwa Polri menyelenggarakan Operasi Mantap Praja Cartenz-2024 selama 122 hari, yang dimulai sejak tahap pendaftaran hingga pelantikan Paslon terpilih. "Saat ini kita sudah memasuki tahap kampanye terbuka," ujarnya.


Wakapolda menjelaskan bahwa Polda Papua membawahi empat provinsi, yaitu Provinsi Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan, yang melibatkan 3.319 personel dari Polda, serta 5.684 personel untuk pengamanan di 9.148 TPS. Total DPT untuk empat provinsi mencapai 3.525.110 orang. Untuk pelibatan TNI, sebanyak 1.755 orang dan 13.648 orang dari Linmas.


Ia juga menambahkan bahwa di Provinsi Papua, untuk Pilgub Papua, pelibatan TNI mencapai 200 orang, dengan tambahan 500 orang untuk kegiatan lain. Namun, jumlah ini masih bisa ditambah jika terdapat peningkatan situasi yang terjadi.


Wakapolda menyampaikan pentingnya evaluasi dari Pilpres sebelumnya, di mana beberapa daerah, terutama distrik yang sulit dijangkau, menjadi perhatian khusus. "Lima tahun yang lalu, ada tiga personel Polri yang meninggal dunia saat mengantar kotak suara. Untuk tahun ini, kami sudah melakukan antisipasi," tegasnya.


Ia melanjutkan bahwa secara umum, ancaman dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Provinsi Papua telah berkurang, berbeda dengan Provinsi Papua Pegunungan dan Papua Tengah. Namun, ada wilayah di Waropen yang berbatasan dengan Intan Jaya serta satu distrik di Mamberamo Raya yang masih dianggap rawan.


"Prinsipnya, Polri siap untuk melaksanakan pengamanan. Kami mengklasifikasikan daerah Papua menjadi rawan dan rawan sekali, sehingga kami telah menyusun pola pengamanan yang sesuai," terang Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani.


Harapannya, kegiatan ini dapat memperkuat koordinasi, kolaborasi, dan kerja sama antara semua pihak, sehingga semua tahapan pemilu dapat diselesaikan sesuai harapan bersama.