Mengusung Tema Pencegahan Radikalisme, Wakapolda Papua Bergerak Dalam Pembinaan Penanggulangan


Jayapura – Wakapolda Papua Brigjen Pol. Patrige Renwarin, S.H., M.Si., membuka Kegiatan Pembinaan Penanggulangan / Pencegahan Radikalisme dan Intoleransi kepada Pegawai Negeri pada Polri T.A. 2024, Senin (12/08).


Kegiatan ini turut dihadiri oleh Irwasda Polda Papua, Kombes Pol. Drs. Yosi Muhamartha, Para PJU Polda Papua, dan Para Kasubbag Renmin Polda Papua, serta Kabag SDM Jajaran Polda Papua.


Adapun Pemateri/Narasumber yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, yakni Tokoh Agama Kristen, Ketua FKUB Provinsi Papua, Tokoh Agama Islam, Ketua Bidang Fatwa MUI Provinsi Papua, Dr.H., Kasatgaswil Papua Densus 88 AT Polri, Kombes Pol. I Putu Gede Surya Putra Mustika, Tokoh Agama Hindu, Iptu I Made Ambo Arjana, S.H., M.H., dan kegiatan ini berlangsung di Ballroom Hotel Maxone, Jl. Percetakan Negara No.8, Gurabesi, Kec. Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua.


Dalam sambutannya Wakapolda Papua menyampaikan terkait dengan tujuan yang sangat penting, yaitu untuk memahami bersama bagaimana kita dapat mencegah radikalisme dan intoleransi di lingkungan Polda Papua.


"Saya ingin menekankan bahwa jika Intoleransi dan Radikalisme tidak kita cegah bersama, terutama oleh kita yang berada di garda terdepan sebagai anggota TNI dan Polri, maka empat Pilar Kebangsaan yang menjadi fondasi negara kita akan runtuh,” ujarnya.


Wakapolda Papua juga menekankan bahwa bahaya yang paling besar adalah jika TNI dan Polri mulai disusupi oleh agen-agen atau kelompok radikal, dan jika ini terjadi, kekuatan kita sebagai institusi keamanan negara akan melemah secara perlahan


"Kita juga perlu mengerti, tentunya ada pemahaman yang salah bahwa Radikalisme selalu identik dengan Islam, terus terang hal ini perlu kita luruskan bersama, karena Radikalisme bukan hanya terkait dengan satu agama, akibatnya kesalahpahaman ini muncul karena banyaknya kasus yang melibatkan umat Muslim,” tambah Wakapolda.


Tentunya Wakapolda juga ingin agar TNI dan Polri bergerak dalam kerjasama tim yang nantinya akan sangat kuat untuk menghadapi ancaman kedepannya, dan apabila TNI dan Polri sudah mulai keropos dari dalam, maka tidak butuh waktu lama bagi elemen lainnya untuk ikut runtuh.


“Jika kalian melihat ada rekan-rekan di sekitar kalian yang mulai menunjukkan perilaku aneh dan mencurigakan, maka itu adalah tugas kalian untuk mengingatkan mereka, dan jangan pernah biarkan Radikalisme maupun Intoleransi merasuki diri kita, karena kita adalah benteng terakhir yang menjaga keutuhan bangsa dan negara,” tutup Wakapolda dengan suara tegasnya.