Pencegahan Korupsi Jadi Fokus FGD di Jayapura untuk Mendukung Indonesia Maju


Jayapura – Rabu (31/07), Wakapolda Papua Brigjen Pol. Patrige Rudolf Renwarin, S.H., M.Si menghadiri Forum Group Discussion (FGD) dengan tema "Strategi Pencegahan Korupsi di Provinsi Papua Guna Percepatan Pembangunan dalam Rangka Mendukung Indonesia Maju" yang berlangsung di Aula Cenderawasih 1, Hotel Swisbell, Kota Jayapura. 


Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Widyaiswara Sespim Polri Brigjen Pol Dr. M. Awal Chairuddin, S.I.K., M.H., Wakil Ketua Pokja Agama MRP Provinsi Papua Izal Randi Hikoyabi, SE., M.KP, Perwakilan Koordinator Dp3 OKP Provinsi Papua Alberth Rumbekwan, S.H., M.H., dan Auditor Madya pada Bidang Investigasi Perwakilan BPKP Maringan Sihotang, AK., CFrA., CSFA.


Kegiatan FGD ini merupakan bagian dari penyusunan Naskah Strategi Pengembangan (Nastrap) Peserta Didik Sespimti Polri Dikreg Ke-33 yang diwakili oleh Dr. Gustav Robby Urbinas, S.H., S.I.K., M.PD., M.H. 


Melalui forum ini, masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam merumuskan strategi pencegahan korupsi yang efektif. Pendapat dan masukan dari berbagai pihak akan diintegrasikan ke dalam kebijakan dan program pencegahan korupsi yang lebih baik.


Dalam sambutannya, Wakapolda Papua Brigjen Pol. Patrige Renwarin menyoroti pentingnya pencegahan korupsi di Papua. 


"Banyak yang bertanya mengapa Papua ini tidak bisa maju, sudah 20 tahun kita selalu mendapat bantuan Otonomi Khusus (Otsus) yang banyak namun tidak terasa dan tidak terlihat, masih banyak kemiskinan ekstrem dan stunting di tanah Papua ini," ujarnya. 


Ia juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap banyaknya mahasiswa Papua yang bersekolah di luar Papua maupun di luar negeri namun masih banyak yang menjadi pengangguran.


Brigjen Pol. Patrige menekankan bahwa persoalan di Papua sering kali terkait dengan budaya kekerabatan yang kuat, yang sering kali menjadi penghalang dalam upaya pencegahan korupsi. 


"Yang perlu kita lakukan bukanlah penegakan hukum korupsi melainkan pencegahan korupsi. Saya sangat yakin kalian sudah memahami hal ini," tambahnya.


Sementara itu, Brigjen Pol Awal Chairuddin menyatakan bahwa kegiatan FGD ini merupakan terobosan baru dari Kepala Sespimti Polri, dengan harapan dapat menampilkan ide-ide terbaik untuk penyusunan Nastrap. 


"Masalah fatal merupakan tidak profesionalismenya SDM di tanah Papua dan ini sangat menarik agar bisa menampilkan ide-ide yang terbaik," ungkapnya.


Dengan pelaksanaan FGD ini, diharapkan dapat menjadi wadah bagi para peserta untuk menyampaikan ide-ide yang konstruktif dan operasional dalam rangka mencegah korupsi di Papua. 


"Kita harapkan dengan pelaksanaan FGD ini bisa bermanfaat untuk tanah Papua kaitannya dengan korupsi dan membuat kualitas tulisan yang berkualitas," tutup Brigjen Pol Awal Chairuddin.


Melalui forum ini, langkah konkret dalam membangun masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya integritas dan kejujuran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat diwujudkan. Penulisan Nastrap ini diharapkan tidak hanya untuk menyelesaikan studi namun juga bermanfaat untuk pembangunan Papua yang lebih baik.