Polres Klungkung Ikuti Pembinaan Rohani dari Kantor Kementrian Agama Kabupaten Klungkung dengan Tema “Memaknai Hari Raya Nyepi”

 


Polda Bali-Polres Klungkung


Bertempat di Aula Jalaga Dharma Pandhapa Polres Klungkung telah berlangsung kegiatan Pembinaan Rohani untuk personel yang beragama Hindu dari Kantor Kementrian Agama Kabupaten Klungkung, Jumat, 17/3/2023


Dihadiri Wakapolres Klungkung Kompol Dewa Ketut Darma Aryawan,S.T.,M.M., didampingi Kabag SDM Polres Klungkung Kompol I Nengah Sukerna,S.H.,M.A.P., dan personel yang tersprin sebanyak 70 Orang dan sebagai narasumber dari Kemenag Klungkung Kepala Seksi Urusan Agama Hindu Drs. I Wayan Ratnata,M.Pd 


Wakapolres Klungkung Kompol Dewa Ketut Darma Aryawan,S.T.,M.M., menyampaikan Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena berkat rahmat beliau kita dapat berkumpul dalam acara Ceramah Agama Hindu pagi hari ini. 


Acara ini dimaksudkan untuk menambah pemahaman atau wawasan terkait Agama Hindu baik secara Teori dan Implementasinya di kehidupan nyata.Ucap  Wakapolres Klungkung


Drs. I Wayan Ratnata,M.Pd  menyampaikan bahwa ceramah hari tentang Memaknai Hari Raya Nyepi. Dimana rangkaian hari raya nyepi terlebih dahulu didahulu dengan dengan kegiatan Melasti adapun Makna melasti sebelum menyambut Hari Raya Nyepi Tujuannya untuk melebur segala macam kekotoran pikiran (manacika), perkataan (wacika), dan perbuatan (kayika) sebelum menyambut hari suci Nyepi. 


Makna dari tawur Agung Kesanga adalah Mecaru atau bisa disebut Tawur, dilaksanakan pada hari Tilem Sasih Kesange (Bulan mati ke 9) yaitu sehari sebelum Nyepi. Merupakan upacara yang dilaksanakan di setiap rumah atau keluarga, desa, kecamatan dan sebagainya. Dengan membuat sesajen yang ditujukan kepada para Bhuta Kala atau bisa disebut hal-hal negatif agar pada nantinya tidak mengganggu kehidupan manusia.


Serta Makna dari Hari Raya Nyepi adalah pergantian tahun Saka (Isakawarsa) yang dirayakan setiap satu tahun sekali yang jatuh pada sehari sesudah tileming kesanga pada penanggal 1 sasih Kedasa. Nyepi memiliki filosofi dimana umat Hindu memohon kepada Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, untuk melakukan penyucian Buana Alit (manusia) dan Buana Agung (alam dan seluruh isinya). Nyepi mengandung arti sepi atau sunyi, dan dirayakan setiap 1 tahun saka. Pada saat Nyepi tidak boleh melakukan aktifitas seperti pada umumnya, seperti keluar rumah (kecuali sakit dan perlu berobat), menyalakan lampu, bekerja dan sebagainya. Dan tujuannya adalah agar tercipta suasana sepi, sepi dari hiruk pikuknya kehidupan dan sepi dari semua nafsu atau keserakahan sifat manusia untuk menyucikan Bhuwana Agung (alam semesta) dan Bhuwana Alit (manusia).Ujarnya