Tips Mendaki Gunung Untuk Siapapun – Jadi, kamu ingin mendaki gunung? Ini yang pertama atau sudah pernah sebelumnya?
Entah yang pertama atau sudah ke berapa kalinya, bukan maksud menggurui, namun setiap hal perlu persiapan sebelum memulai, bukan? Bahkan mereka yang pro pun akan celaka jika tanpa persiapan yang tepat. Tips mendaki gunung ini sengaja ditulis paling tidak untuk melengkapi berbagai tips mendaki gunung yang sudah ada, yang sudah pernah tertulis.
untuk pengenalan Mengapa Mendaki Gunung? Jika tanya pendapatku soal ini, bagiku mendaki gunung adalah “sebuah kepuasan mewah yang wajib dilakukan semasa muda.”
Walaupun hak kalian juga untuk memutuskan naik gunung setelah rada tua nanti. Tapi itulah, mendaki gunung itu adalah kepuasan.
Kepuasan yang mewah bukan berarti kamu harus beli perlengkapan mendaki berharga mahal agar ‘penderitaan’ ketika naik gunung nanti akan minim terasa, beli perbekalan yang mewah, dan sebagainya. Bukan begitu.Terlepas dari rasa sakit yang pasti kita rasakan nantinya, proses mencapai puncak dan tiba di rumah dengan selamat adalah esensi dari mendaki gunung. Dan terlepas dari berhasil-tidaknya kita mencapai puncak, pulang ke rumah dengan selamat tetaplah nomor 1.
Dan yang lainnya; sedikit gambaran tentang perjuangan hidup, keindahan alam, kekompakan, dan kepedulian terhadap sesama dan alam akan terasa begitu dalam ketika mendaki gunung.
Ketika mendaki gunung, siapa pun kamu dan dari mana pun asalmu tidaklah penting.
Sebelum Mendaki Gunung: 15 Hal yang Harus Diingat
Sebelum masuk ke dalam intinya (re: tips mendaki gunung), sedikit ‘basa-basi’ lagi, dan sekali lagi bukan maksud untuk menggurui, inilah beberapa hal yang harus diingat sebelum mendaki gunung.
1. Jangan memutuskan untuk naik gunung hanya karena ajakan teman, gengsi, demi foto-foto keren untuk Instagram dan media sosial lain, dan hal-hal serupa lainnya.
2. Hindari memetik bunga Edelweiss dan berbagai ‘perabotan’ alam lain yang tidak perlu diganggu, yang pasti akan kamu temukan selama mendaki nantinya.
3. Pikirkan kelemahan fisikmu, penyakit, dan kapan datang bulan. Jika merasa tidak memungkinkan untuk mendaki, jangan mendaki.
Meski sudah membeli tiket, mempersiapkan segala perlengkapan, dan sudah janji dengan rombongan, jika memang tidak bisa ya jangan dipaksakan.
Jelaskan kondisimu kepada teman-teman rombonganmu, mereka pasti mengerti.
Meski sudah membeli tiket, mempersiapkan segala perlengkapan, dan sudah janji dengan rombongan, jika memang tidak bisa ya jangan dipaksakan.
Jelaskan kondisimu kepada teman-teman rombonganmu, mereka pasti mengerti.
4. Pastikan kamu tidak mendaki sendirian. Masuk ke dalam rombongan atau punya beberapa teman pendaki selama melakukan pendakian akan jauh lebih berpengaruh dari segi keselamatan, motivasi, dan segi survival lainnya.
Meskipun mendaki sendirian tidak sepenuhnya berbahaya, ada baiknya kamu memiliki minimal seorang teman pendaki yang mendaki bersamamu.
Meskipun mendaki sendirian tidak sepenuhnya berbahaya, ada baiknya kamu memiliki minimal seorang teman pendaki yang mendaki bersamamu.
5. Kumpulkan informasi tentang gunung yang akan didaki sebanyak-banyaknya.Meskipun kamu akan di-briefing sebelum mendaki nantinya, ini akan membuatmu jauh lebih siap dari segi pengetahuan tentang medan, jalur, tingkat keterjalan, waktu tempuh, jarak antar pos, dan sebagainya. Ini tentu akan sangat berharga bagi kamu pribadi selama pendakian.
6. Gunung bukan tempat sampah. Bawa turun sampahmu! Di basecamp maupun di jalur pendakian tertentu selalu disediakan tempat untuk membuang sampah sisa-sisa pendakian. Manfaatkan itu untuk membuang sampahmu selama pendakian.
Siapkan minimal plastik atau trash bag untuk menampung sampahmu, dan bawa turun setelah selesai mendaki.
Siapkan minimal plastik atau trash bag untuk menampung sampahmu, dan bawa turun setelah selesai mendaki.
7. Kenali cuaca. Waktu yang mungkin paling tepat untuk mendaki adalah sekitar bulan Juni-Agustus. Namun akan tergantung juga tiap tahunnya.
Musim kemarau dan hujan sebenarnya punya risiko yang sama, namun lebih direkomendasikan ketika cuaca cerah dan tidak terlalu kemarau serta ketika tidak musim hujan.
Musim kemarau dan hujan sebenarnya punya risiko yang sama, namun lebih direkomendasikan ketika cuaca cerah dan tidak terlalu kemarau serta ketika tidak musim hujan.
8. Lewatkan informasi tentang kisah-kisah mistis di gunung yang akan didaki. Jika kamu tidak parno-an atau paranoid, lewatkan juga poin ini.
9. Mendaki bersama minimal satu orang yang sudah lebih sering mendaki atau sudah berpengalaman. Dia akan sangat membantu, percayalah.
10. Ada baiknya mencari tahu segala kekurangan, dan bagaimana cara memperbaikinya. Jogging, jalan santai, dan olahraga lain akan sangat membantu meningkatkan stamina dan melatih pergerakan tubuh. Sediakan juga obat-obatan yang dibutuhkan jika kamu gampang sakit dan lelah.
11. Jangan pernah menganggap remeh pendakianmu. Gunung yang akan kamu daki dan segala hal yang ada di sekitarnya jangan pernah dianggap remeh. Ini penting!
12. Mendakilah hanya ketika sudah siap; baik fisik, mental, dan perlengkapan. Tapi ingat, barang-barang yang kurang diperlukan tidak perlu dibawa, hanya akan menambah beban berat di carrier.
13. Pamit kepada keluarga, kerabat, hingga teman-teman kosan. Jika orang tua melarang, sebaiknya urungkan niat untuk mendaki.
Tanpa izin ikhlas dari orang tua, tidak ada yang akan berjalan dengan baik. Beritahukan juga kapan kamu akan pulang. Ini juga akan membantu menghubungi mereka jika ada sesuatu yang terjadi padamu.
Tanpa izin ikhlas dari orang tua, tidak ada yang akan berjalan dengan baik. Beritahukan juga kapan kamu akan pulang. Ini juga akan membantu menghubungi mereka jika ada sesuatu yang terjadi padamu.
14. Bawa KTP atau kartu identitas lainnya. Satu saja sudah cukup, yang mana saja. Ini PENTING!!
15. Berdoa. Tips mendaki gunung ini tidak akan lengkap tanpa menyebutkan tahap ini. Segala sesuatu merupakan milik-Nya, termasuk kamu sendiri dan alam yang akan kamu kunjungi. Jadi berdoalah untuk meminta restu dan perlindungan-Nya.
perhatian : ingat kondisi tubuh kalian, karena yg tahu batas kemampuan hanyalah kalian sendiri jangan pernah memaksakan diri untuk melanjutkan perjalanan, karena masih banyak hal yg akan terjadi datas nanti
Social Plugin