Sunrise puthuk lesung, *foto pribadi |
Manyaksikan matahari terbit dan terbenam, menikmati turunnya kabut lembut di lembah-lembah gunung dan sekedar menghela nafas di atas samudra awan menjadi alasan kenapa mendaki gunung adalah kegiatan favorit.
Padahal, mendaki gunung adalah olahraga yang berbahaya, kegiatan ekstrim yang mempertaruhkan nyawa. Namun mereka selalu saja mengabaikan semua resiko itu, demi mendapatkan foto-foto kece di puncak gunung, mereka mendaki gunung tanpa pengetahuan survival skill, persiapan yang matang, mendaki asal-asalan dan seringkali bertindak sembrono.
Pencarian mayat pendaki oleh tim sar |
Berikut adalah 6 sebab kenapa banyak pendaki yang menjadi korban keganasan alam liar.
1. Sok Jagoan.
Perasaan sok jago ini sudah sering sekali memakan korban.
2. Buruknya manajemen logistik
Alhasil para pendaki itu akan merasa kelelahan, tidak konsentrasi, lemas dan lapar yang bisa berakibat pada kecelakaan bahkan kematian dalam sebuah pendakian.
3. Buruknya perlengkapan barang
Jangan pernah mengabaikan pengetahuan tentang perlengkapan barang, karena hal ini sangat berpengaruh pada keselamatanmu di dalam pendakian.
4. Pergi Dalam Rombongan Yang banyak
dalam jumlah orang yang banyak adalah sering munculnya konflik internal, keinginan anggota yang beraneka ragam dan sikap intoleransi adalah salah satu pemicu kenapa mendaki dalam rombongan besar lebih membahayakan.
5. Menganggap Hipotermia Adalah Kerasukan Setan.
Pada umumnya, korban hipotermia akan mengalami halusinasi dan kehilangan kesadaran, sehingga korban akan berbicara ngelantur. Sebagaimana orang yang kerasukan, korban sulit sekali berkomunikasi dengan baik.
6. Aku lah si Cepat
takut berada paling belakang, merasa hina apabila mengemban tugas sweeper dan berada paling belakang. Karena akulah si cepat, paling cepat menuju puncak sehingga aku tidak sadar meninggalkan temanku yang kelelahan dan meninggal di gunung. *Sumber hipwee community
Semoga dapat menambah wawasan kalian untuk memahami alam liar, karena di alam liar kita adalah tamu yang harus menjaga sikap dan ucapan.
Social Plugin