Untung Suropati |
Untung Suropati lahir di Pulau Bali, nama aslinya Surawiroaji.
Paskotanews.com - Tersebutlah seorang pemuda bernama Untung, salah seorang narapidana yang menghuni penjara di Batavia. Sebelumnya dia seorang budak yang dipelihara keluarga Belanda sejak masih berumur tujuh tahun. Konon Untung dipenjara karena berani melawan majikannya. Sebenarnya Untung berasal dari keluarga bangsawan Bali yang menjadi tawanan perang serdadu Belanda dan dibawa ke Makassar. Setelah Untung berada di Makassar, Kapten Van Beber membawanya ke Batavia kemudian dijual sebagai budak kepada seorang saudagar Belanda. Karena sejak kecil sudah berpisah dengan keluarganya, maka tidak ada orang yang mengetahui riwayat asal-usulnya. Nama Untung itu sendiri adalah nama paraban (alias) yang diberikan oleh majikannya, nama garbhopati (nama sejak lahir) yang diberikan orang tuanya adalah Surawiroaji.
Menurut silsilah keluarganya Surawiroaji alias Untung adalah anak dari Jatiwiyasa, seorang keluarga bangsawan di Bali. Kakeknya bernama Tirtawijaya Sukma anak dari Karma Pujanggabuana anak dari Resi Mertadharma anak dariSarataleksi anak dari Bharata Darwa Muksa anak dari Satya Putralaksana anak dari Kuwu Wika Kertaloka anak dariPrahma Putra Reksa anak dari Resi Wuluh Sedyaloka. Orang Jawa menyebut Resi Wuluh Sedyaloka dengan nama Begawan Sidolaku, sastrawan terkenal dari Tabanan Bali. Ketika masih muda Raden Ronggowarsito (Pujangga kraton Surakarta) pernah belajar ke Tabanan untuk mempelajari kitab kasusastraan peninggalan Resi Wuluh Sedyaloka.
Resi Wuluh Sedyaloka adalah keturunan Prabu Kertajaya, raja terakhir Panjalu (Kediri) yang dikalahkan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Ketika pasukan Ken Arok menyerbu istana Kediri, Prabu Kertajaya berhasil melarikan diri dengan diiringkan ketiga istri dan beberapa abdi saja. Raja yang malang ini bersembunyi di lereng Gunung Semeru dan akhirnya menjadi seorang pertapa. Tidak lama berselang Ken Arok mencium keberadaan Prabu Kertajaya, maka ditugaskan bala tentaranya untuk menangkap lawan politiknya tersebut. Prabu Kertajaya berhasil lolos dalam pengejaran hingga akhirnya menemukan tempat yang aman di Pulau Bali. Prabu Kertajaya mendapat perlindungan dari penguasa di pulau dewata sebab antara raja Jawa dan Raja Bali masih memiliki hubungan darah.
Untung seorang pemuda berwajah tampan dan halus tutur katanya. Dia sangat pemberani namun berhati mulia, sehingga selama di dalam penjara sangat disegani kawan-kawannya. Pada suatu kesempatan Untung memimpin para narapidana melakukan perlawanan kepada penjaga penjara. Penjara berhasil dijebol, berbagai senjata dirampas dan dibawa kabur. Kompeni mengirimkan serdadu untuk menangkap mereka, tetapi upaya itu tidak membuahkan hasil. Untung dan pengikutnya justru membunuh beberapa serdadu yang mengejarnya. Kompeni semakin marah kepada Untung dan terus-menerus melakukan pengejaran.
Singkat cerita, Pada waktu yang hampir bersamaan Gusik Kusumo mengutarakan niatnya untuk pulang ke Kartasura. Sang Putri sudah sangat rindu kepada keluarganya di Mataram dan harus secepatnya diberitahu kalau dirinya sudah bercerai dengan Pangeran Purbaya. Pernikahannya dengan Purbaya dulu adalah atas kehendak Sunan Amangkurat, jadi apapun yang terjadi harus dilaporkan ke Mataram. Kanjeng Sultan memberikan perbekalan yang cukup untuk keberangkatan mereka. Beliau juga mengijinkan orang-orang Bali, Madura dan Makassar yang hidup bergelandangan di Cirebon bergabung dengan Untung Suropati. Setelah berpamitan kepada Kanjeng Sultan, rombongan Untung dan Gusik Kusumo meninggalkan Cirebon dengan perasaan sangat terharu.
Sumber : By Sudradiningrat, on Oktober 14, 2010 at 10:16 am, under Untung Suropat
Social Plugin